Balon tepuk atau Balon Suporter adalah salah satu fitur yang sering digunakan pada acara olahraga, konser atau acara penting lainnya. Balon ini digunakan sebagai semacam tanda dukungan atau semangat untuk tim atau artis yang tampil di atas panggung. 

Bahan pembuatan Balon tepuk biasanya kertas dan plastik yang diwarnai dengan berbagai warna cerah dan menarik. 

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai bahan pembuatan balon tepuk atau Balon tepuk. 

Kertas Kresek

Bahan pertama yang biasa digunakan untuk membuat balon tepuk adalah kertas kresek. Kertas ini terbuat dari bahan dasar plastik sehingga sangat kuat dan tahan lama. Kertas kresek biasanya dipotong menjadi lembaran-lembaran kecil kemudian diikat menjadi satu dengan tali atau benang. Setelah itu balon tepuk siap digunakan. 

Kertas HVS

Kertas HVS juga bisa digunakan sebagai bahan pembuatan Balon tepuk. Kertas ini lebih mudah ditemukan daripada kertas kresek dan harganya lebih murah. Namun kelemahan kertas HVS adalah tidak sekuat kertas garing, sehingga balon tepuk yang terbuat dari kertas ini lebih rentan rusak atau bocor. 

Plastik PE

Plastik PE (polyethylene) merupakan bahan yang biasa digunakan untuk membuat Balon tepuk. Plastik ini cukup kuat dan tahan lama, sehingga balon tepuk plastik PE dapat digunakan berulang kali. Plastik PE juga mudah dicetak dengan berbagai macam warna dan desain, sehingga cocok dijadikan sebagai bahan pembuatan Balon tepuk. 

Plastik PVC

Plastik PVC (polyvinyl chloride) juga dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat Balon tepuk. Plastik ini lebih tebal dan kuat dari plastik PE, membuat bola mainan plastik PVC lebih awet dan kecil kemungkinan bocor. Plastik PVC juga dapat dicetak dengan berbagai warna dan desain sehingga cocok dijadikan sebagai bahan pembuatan Balon tepuk. 

Bahan Daur Ulang

Untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, kita juga dapat menggunakan bahan daur ulang sebagai bahan produksi Balon tepuk. Misalnya, kita bisa menggunakan kertas atau plastik daur ulang sebagai bahan untuk membuat Balon tepuk. 

Menggunakan bahan daur ulang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat menurunkan biaya produksi dan mengurangi jumlah limbah. 

Setelah kita mengetahui beberapa bahan untuk membuat balon tepuk, langkah selanjutnya adalah cara membuatnya. Berikut adalah petunjuk sederhana untuk membuat balon tepuk atau Balon tepuk: 

  1. Siapkan bahan-bahan yang diperlukan, misalnya kantong plastik atau plastik PE.
  2. Potong bahan menjadi potongan-potongan dengan ukuran yang sama.
  3. Hubungkan daun dengan mengikat ujungnya dengan tali atau benang. Pastikan ikatannya kuat dan tidak mudah lepas.
  4. Tambahkan dekorasi atau desain pada balon yang sesuai dengan tema acara atau tim/artis yang didukung. Ini bisa dilakukan dengan mencetak atau mengecat permukaan bola gosip.
  5. Balon tepuk siap digunakan. Anda dapat menggunakannya dengan mengetuk balon dengan telapak tangan atau menggoyangkannya. Ini menciptakan kebisingan yang khas dan menambah keaktifan pada acara atau permainan yang sedang berlangsung. 

Namun perlu diingat bahwa balon yang digunakan harus aman dan tidak menimbulkan polusi. Ingatlah untuk membuang balon yang dapat dilipat dengan benar setelah digunakan dan jangan membuangnya karena dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.

Kesimpulan

Perlu diingat juga bahwa penggunaan Balon tepuk yang berlebihan juga bisa berdampak buruk bagi lingkungan. Misalnya, balon yang meledak atau berputar di luar kendali dapat berakhir di laut atau sungai dan menimbulkan polusi. 

Oleh karena itu, penggunaan Balon tepuk sebaiknya dibatasi dan tidak digunakan secara berlebihan. Singkatnya, bahan pembuat Balon tepuk atau balon pendukung bisa berbeda-beda tergantung kebutuhan dan tujuannya. 

Kertas kresek, kertas HVS, plastik PE, plastik PVC dan bahan daur ulang adalah beberapa bahan yang bisa digunakan untuk membuat balon tepuk. Namun, penting untuk memilih bahan yang aman dan tidak mencemari lingkungan. 

Selain itu, perlu diingat juga bahwa penggunaan balon tidak boleh terlalu sering, agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. 

Sumber: https://balonpromosi.net/