Skip to content

Tag: Surat Al Lahab

Surat Al Lahab dan Kisahnya

Sudah tahukah engkau kisah tentang Surat Al Lahab? Makna apa yang dapat kita petik dari kisah yang ada dalam surat ini? Mari kita pelajari bersama.

Surat Al Lahab merupakan surat urutan ke-111 di dalam Al-Qur’an. Surat ini terdiri dari 5 ayat dan termasuk golongan surat makkiyyah sebab turun di kota Mekkah. Nama surat ini diambil dari kata Al Lahab pada ayat ketiga yang berarti gejolak api.

Dalam surat ini mengkisahkan bahwa Abu Lahab dan isterinya tidak suka dan menentang Rasulullah SAW. Keduanya akan celaka dan mendapat balasan yang pedih. Seluruh kekayaan Abu Lahab tidak akan berguna untuk keselamatannya dan pula segala usaha-usahanya.

Abu Lahab merupakan keturunan dari suku Quraisy yang memusuhi serta menentang dakwah Rasulullah SAW dalam menyiarkan agama Islam di Makah kala itu. Abu Lahab selalu menghasud pengikut Nabi Muahammad SAW dan seluruh penduduk Mekah agar tidak ikut ajaran Nabi. Ia berusaha semaksimal mungkin dalam menghalangi dakwah nabi.

Istri Abu Lahab juga sama seperti suaminya yakni menghalang-halangi Islam dengan menyebarkan duri-duri di tempat yang akan dilewati Nabi.

Dalam Surat Al Lahab ini terdapat beberapa hikmah yang dapat kita ambil darinya, diantaranya:

1. Surat ini dapat menjadi salah satu bukti dari tanda-tanda kekuasaan Allah.

Ketika Allah menurunkan surat ini, Abu Lahab dan istrinya masih hidup, sementara keduanya telah divonis sebagai orang yang akan disiksa didalam api neraka, yang berarti mereka berdua tidak akan mendapat hidayah. Dan apa yang dikabarkan Allah pasti terjadi.

2. Harta benda tidak ada guna sedikitpun (untuk melindungi) seseorang dari azab Allah ketika ia melakukan perbuatan yang dilarang Allah.
3. Mengganggu orang beriman tidak diperbolehkan.
4. Walaupun ada hubungan saudara tidak bermanfaat sedikitpun hubungan kekerabatan dalam pengadilan akhirat dimana Abu Lahab adalah pamannya Nabi namun ia masuk neraka.

Mudah-mudahan dengan kita mengetahui kandungan surat Al-Lahab ini akan menambah rasa tunduk kita kepada Allah dan menjadi pendorong bagi kita untuk melaksanakan ibadah dengan lebih giat.