Info Wisata – Empat mahout (pekerja hewan liar) telah ditugaskan untuk memimpin penggiringan kawanan gajah liar yang saat ini memasuki wilayah Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh, Lampung Barat. Keberadaan hewan berbelalai ini telah menimbulkan kerusakan, terutama pada tanaman milik masyarakat setempat.

Kepala Bidang TNBBS Wilayah II Liwa Amri melalui Kepala TNBBS Resort Suoh Sulki mengatakan bahwa penggiringan akan dimulai pada Jumat 11 November 2022. Kegiatan ini akan melibatkan mitra TNBBS serta beberapa pihak terkait, termasuk satuan tugas dari sejumlah pekon yang akan ikut serta dalam proses penggiringan gajah.

Sebelum penggiringan ke kawasan TNBBS, skenario akan dibahas bersama pihak-pihak terkait. Sulki berharap bahwa penggiringan akan menjauhkan kawanan gajah dan mencegah mereka untuk kembali masuk ke pemukiman dan perkebunan.

Mahout yang ditugaskan juga akan memberikan pelatihan bagaimana menghadapi satwa dilindungi seperti gajah. Menurut data yang dihimpun oleh Sulki, sejak kawanan gajah memasuki wilayah Pekon Sukamarga, beberapa kebun sudah mengalami kerusakan dan tanaman yang dimakan oleh gajah.

Sulki mengatakan bahwa upaya akan terus dilakukan untuk mencegah kawanan gajah masuk ke perkebunan dan mendekati pemukiman penduduk, sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Sementara Peratin Sukamarga Jaimin mengatakan bahwa meskipun belum menyebabkan dampak besar, keberadaan belasan gajah masih menimbulkan keresahan bagi masyarakat setempat.

Untuk mengatasi masalah ini, pihak TNBBS bekerja sama dengan mitra dan sejumlah pihak terkait untuk melakukan penggiringan kawanan gajah liar. Penggiringan ini akan dilakukan oleh empat mahout yang sudah berpengalaman dan ditugaskan oleh Balai Besar. Sebelum penggiringan, skenario akan dibahas bersama dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan keamanan dan efektivitas penggiringan.

Mahout juga akan memberikan pelatihan bagi masyarakat tentang cara menghadapi satwa dilindungi seperti gajah. Ini sangat penting untuk mencegah kerugian dan memastikan keselamatan masyarakat.

Data yang dihimpun menunjukkan bahwa sejak kawanan gajah memasuki wilayah Pekon Sukamarga, beberapa kebun sudah mengalami kerusakan dan tanaman yang dimakan oleh gajah. Oleh karena itu, pihak TNBBS dan mitranya akan terus berupaya untuk mencegah kawanan gajah untuk kembali masuk ke perkebunan dan mendekati pemukiman penduduk, sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat.

Namun, meskipun belum menyebabkan dampak besar, kehadiran belasan gajah masih meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, pihak TNBBS akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keselamatan masyarakat dan melindungi satwa dilindungi seperti gajah.

Dengan demikian, penggiringan kawanan gajah liar ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat dan melindungi satwa dilindungi. Semoga dengan adanya penggiringan ini, masalah ini dapat teratasi dan masyarakat dapat hidup dalam keamanan dan kesejahteraan.