Info Wisata – Teriakan takbir yang keras menandakan bahwa sesuatu telah terjadi di Pekon Bandar Baru, Kecamatan Sukau, Lampung Barat. Warga mengetahui bahwa Sunoto, seorang warga berusia 65 tahun, terseret longsor dan jatuh ke jurang pada Senin 12 Desember 2022. Sunoto ditemukan tewas di jurang sekitar 100 meter.
Peristiwa ini bermula ketika Sunoto pergi ke kebun yang disewanya sekitar pukul 06.00 pagi pada hari tersebut. Beberapa saat kemudian, Warijem, salah seorang warga yang berada tidak jauh dari lokasi longsor, mendengar teriakan takbir. Setelah mendengar teriakan itu, ia segera memberitahu Anto dan Aziz, warga lainnya yang berada di sekitar. Mereka bergegas menuju asal suara teriakan dan menemukan bahwa tanah garapan milik Sunoto sudah longsor.
Ketika mereka mengecek, Sunoto sudah terjatuh ke jurang sekitar 100 meter. Mereka segera memberitahukan peristiwa ini kepada peratin dan Bhabinkamtibmas. Kapolsek Balik Bukit Iptu Arnis Daely mengatakan bahwa setelah mendapat informasi, pihak keamanan langsung menuju lokasi dan berkoordinasi dengan BPBD Lampung Barat.
Sunoto dievakuasi dan diperiksa oleh petugas kesehatan setempat. Tidak ditemukan kejanggalan dan kematian Sunoto dianggap sebagai kecelakaan jatuh ke jurang. Jenazah Sunoto langsung dibawa ke rumah duka dan keluarga tidak bersedia melakukan autopsi. Ini bukan satu-satunya korban longsor di Pesisir Barat, sebelumnya satu keluarga tewas tertimbun longsor di Pekon Tembakak Way Sindi, Kecamatan Karya Penggawa. Tiga korban dari keluarga tersebut adalah pasangan suami istri dan satu anak mereka, sementara satu orang lainnya selamat.
Setelah peristiwa tersebut, pemerintah setempat dan pihak keamanan berkoordinasi dengan BPBD dan bekerja sama dengan masyarakat dalam melakukan evakuasi dan pemantauan kondisi di daerah tersebut. Beberapa rumah warga yang terkena dampak dari longsor ditemukan rusak dan warga yang terkena dampak ditempatkan di pengungsian sementara.
Kebanyakan warga di daerah tersebut mengandalkan tanah garapan sebagai sumber penghidupan utama. Namun, karena tanah yang tidak stabil dan curah hujan yang tinggi, seringkali terjadi longsor di daerah tersebut. Para warga yang berkebun di daerah tersebut harus berhati-hati dan mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari kejadian seperti ini.
Pemerintah setempat juga berjanji akan memberikan bantuan kepada keluarga korban dan warga yang terkena dampak dari longsor tersebut. Namun, juga diharapkan agar pemerintah juga akan mengambil tindakan yang lebih serius untuk mengatasi masalah longsor di daerah tersebut, seperti dengan melakukan pemantauan kondisi tanah, pencegahan erosi, dan pembangunan infrastruktur yang baik.
Dalam kondisi seperti ini, selain pemerintah dan BPBD, masyarakat juga harus berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari kejadian yang tragis seperti ini. Masyarakat harus berkoordinasi dengan pemerintah dan pihak keamanan dalam melakukan evakuasi dan pemantauan kondisi di daerah tersebut.
Kejadian longsor yang menewaskan Sunoto ini mengingatkan kita akan pentingnya pencegahan dan kerja sama antar pihak dalam mengatasi masalah yang berhubungan dengan lingkungan. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang dan keluarga korban dapat menerima dukungan dan bantuan yang mereka butuhkan.