Perbedaan Bahan Kain Taslan dan Bahan Kain Parasut yang ada pada Konveksi Jogja

Jika anda sedang mencari bahan untuk pembuatan jaket outdoor atau lainnya, mungkin bisa menggunakan kedua bahan ini. Kedua bahan ini mempunyai kemiripan yang sama yakni tahan terharap air walaupun mempunyai kemiripan yang hampir sama, namun masing masing dari bahan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya. Mari kita bahas terlebih dahulu apa itu kain taslan dan kain parasut. Kain taslan adalah salah satu jenis kain yang disusun dari benang sintesis serat nilon bertekstur, dari bahan yang digunakannya membuat jenis kain taslan ini memiliki sifat kain yang kuat, ringan, lembut, anti air, anti angin, dan memilii kemampan daya tahan yang tinggi. Kain taslan sendiri sering digunakan untuk pembuatan jaket. Kain yang modern dan memiliki teknologi tinggi membuat kain taslan ini banyak disukai oleh masyarakat, baik remaja atau lanjut usia.

Untuk kain parasut sendiri merupakan salah satu jenis polyester yang berasal dari serat sintesis atau dari hasil dari pengolahan minyak bumi yang diproses menjadi serat fiber poly. Kain parasut tergolong kedalam jenis kain yang ringan dan tipis dan juga jenis kain parasut cocok digunakan untuk cover atau lapisan pelindung furing. Kain parasut memiliki kekurangan yakni tidak mampu menyerap kerigat dengan cukup baik sehingga tidak cocok dikenakan pada musim atau cuaca yang panas. Namun ia juga memiliki keleihan yang mana kainnya mudah untuk dibersihkan, gampang kering dan tidak akan menimbulkan bau yang berlebihan. Lalu bagaimana kita memilih dari kedua jenis bahan tersebut? Mari kita bahas perbedaan kedua bahan yang ada pada Konveksi Jogja.

Perbedaan bahan taslan dan bahan parasut yang ada pada Konveksi Jogja:

  • Ketebalan bahan kain

Jika dilihat dari ketebalan bahan kain, kain taslan memiliki ketebalan kain yang lebih tebal dibandingkan dengan bahan parasut. Ketebalan kain taslan mempengaruhi pada berat kainnya. Pada bahan parasut yang lebih tipis dibandingkan dengan bahan taslan juga mempengaruhi berat bahannya. Untuk bahan parasut berwarna putih akan terlihat sangat tipis sehingga akan menerawang bentuk tubuh. Tapi ini tidak berlaku pada kain taslan, sebab bahan taslan memiliki ketebalan yang lebih dibandingkan dengan bahan parasut.

Maka dari itu bahan taslan lebih sering dijadikan pakaian outdoor dibandingkan dengan bahan parasut. Sebab bahan taslan lebih kuat dan lebih mampu melindungi diri dari cuaca luar yang cukup ekstrem. Bahan parasut yang terlalu tipis kurang mampu untuk melindungi dari faktor alam ataupun yang lainnya. namun jika untuk dijadikan bahan dasar pembuatan pakaian olahraga bahan parasut menjadi bahan yang cocok.

  • Ketahanan terhadap air

Melihat dari material yang digunakan untuk menyusun kedua bahan ini sebenarnya baik dari bahan taslan dan bahan parasut sama sama memiliki ketahahan air yang cukup baik. Karena kedua bahan ini masuk kedalam kalompok microfiber atau bahan yang menggunakan bahan yang lebih tipis dibandingkan dengan rambut manusia dan memiliki kerapatan jahitan yang sangat rapat. Hal itu sudah dipastikan air tidak akan mudah masuk kedalam bagian dalam jaket.

  • tekstur permukaan bahan

untuk tekstur bahan. Pada bahan taslan memiliki dua tekstur yang berbeda antara bagian dalam dan bagian luar. Namun pada bahan parasut memiliki tekstur yang sama baik bagian dalam atau bagian luarnya. Kemampuan waterproofnya yang dimiliki bahan taslan berasal dari bagian karet tipisnya yang terdapat pada bagian dalam. Sedangkan untuk bahan parasut berasal dari bahan itu sendiri. baik bagian dalam maupun luar tidak ada bedanya, keduanya sama sama memiliki kemampuan yang anti air.