Grab merupakan salah satu perusahaan transportasi online dengan perkembangan yang sangat melesat. Tidak diragukan lagi, karena saat ini sudah jutaan mitra yang bekerja sama dengab Grab.
Untuk kalian yang sedang bingung mencari pekerjaan sebagai driver online, kalian harus mengetahui tentang penghasilan (gaji) yang akan didapatkan agar bisa mencapai keuntungan.
Perusahaan transportasi online Grab sedang pengalami perkembangan yang pesat dilihat dari banyakan pengemudi driver ojek online ini di Indonesia. Semakin banyaknya driver, bukan hanya calon Driver kalian para Ojol Grab juga harus mengetahui sistem gaji dari pekerjaan ini.
Bagaimana sih sistem penghasilan sebagai driver Grab?. Sistem gaji dari driver Grab ini menggunakan sistem bagi hasil atau yang disebut juga “Sharing Profit”. Bagaimana sistem tersebut? Simak untuk penjelasan yang lebih lengkap.
Dilansir dari halaman Trikves.com Sistem “sharing profit” digunakan oleh perusahaan transportasi online Grab. Dari hasil kerja seorang driver pendapatannya dibagi hasil sebesar 90% untuk driver, kemudian 10% nya lagi untuk penyedia layanan (perusahaan). Driver Grab juga mendapatkan bonus insentif sampai 30% apabila mengendara di waktu tertentu. Bonus insentif didapatkan oleh driver jika:
1. Weekday (hari senin-kamis) pada jam 12 malam – jam 12 pagi,
2. Hari jumat pada jam 12 malam – jam 4 sore,
Driver Grab juga mendapat bonus bagi hasil dari metode jarak. Pendapatannya yaitu sebesar 10% untuk jarak dekat, dan 15% untuk jarak jauh. Bukan hanya itu, pendapatan driver juga bisa bertambah jika ia berkendara/mendapat penumpang pada jam sibuk.
Agar pendapatan yang diperoleh besar, driver Grab memerlukan presentase nilai penerimaan lebih dari 80% dengan syarat orderan yang di cancel maximal 10kali, dan memiliki rating bintang lebih dari 4.5.
Setiap layanan dari Grab memiliki sistem gaji yang berbeda, untuk lebih jelasnya akan kami uraikan bagi hasil dari driver GrabBike dan GrabCar.
1. Sistem bagi hasil Driver GrabBike
Pendapatan yang diperoleh oleh driver bike yaitu gabungan dari insentif orderan dan sistem bagi hasil yang ditentukan penyedia layanan sebesar 90:10
Perusahaan akan otomatis memotong tarif perjalanan sebesar 10% untuk Grab dan sisanya adalah untuk si driver. Misalnya driver mendapatan orderan dengan tarif Rp 22.000,00 maka, saat orderan telah selesai, ia mendapat penghasilan sebesar Rp 19.800,00.2. Sistem bagi hasil river GrabCar
Beda dari GrabBike, di sistem GrabCar ini ada sistem token yang harus driver pahami. Ia harus mendaftar mitra driver terlebih dahulu agar bisa mengisi saldo token yang disiapkan aplikasi untuk driver. Sistemnya, token akan otomatis terpotong jika driver mendapat orderan. Perhitungannya sebagai berikut:
a. Saldo token akan dipotong hingga 15% sesuai dengan tarif argo yang muncul di aplikasi.
b. Token akan dipotong sebesar 10% untuk jarak dekat, dan sebesar 15% untuk jarak jauh.
Misalnya, jika driver mendapat orderan GrabCar dengan tarif sebesar Rp 50.000,00 dengan jarak jauh, maka perhitungannya adalah: Rp 50.000,00 x 15% = Rp 7.500,00. Artinya, Rp 7.500,00 diberikan pada perusahaan, dan driver mendapat penghasilan Rp 42.500,00. uang Rp 7.500,00 itu sudah otomatis terpotong dari saldo token yang dimiliki oleh driver.
Kesimpulan:
Berikut adalah perhitungan gaji sistem bagi hasil menjadi driver Grab. Penghasilan yang didapatkan oleh driver sangat menguntungkan dan cukup besar, terlebih hasil itu bisa didapatkan setiap hari tanpa menunggu tanggal gajian.